Nahwubulat: BAHASA ARAB

Belajar Bahasa Arab Tentang Fi'il Madi (Kata Kerja Lampau)

By Arif Ahmad Fauzi - Maret 15, 2023

Assalamu'alaikum!

Fi'il Madi atau kata kerja masa lalu adalah salah satu bentuk kata kerja dalam bahasa Arab yang perlu dipelajari oleh para pelajar bahasa Arab. Fi'il Madi digunakan untuk menyatakan aksi atau kegiatan yang telah dilakukan di masa lampau. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipelajari tentang Fi'il Madi.

1. Penggunaan Fi'il Madi

Fi'il Madi digunakan untuk menyatakan kegiatan atau aksi yang telah terjadi di masa lalu. Contoh: "درستُ اللغة العربية" (darastu al-lughah al-'arabiyyah) yang berarti "Saya telah belajar bahasa Arab". Kata "درستُ" (darastu) adalah Fi'il Madi yang menunjukkan bahwa kegiatan belajar bahasa Arab sudah dilakukan di masa lalu.

2. Konjugasi Fi'il Madi

Konjugasi Fi'il Madi tergantung pada bentuk kata kerja yang digunakan. Konjugasi Fi'il Madi memiliki pola yang sama dengan kata kerja dalam bahasa Arab. Contoh: "دَرَسَ" (darasa) memiliki konjugasi seperti berikut:

Dia (Maskulin Tunggal) Belajar	دَرَسَ	هُوَ
Mereka (Maskulin Ganda) berdua belajar	دَرَسَا	هُمَا
Mereka (Maskulin Jamak) belajar	دَرَسُوْا	هُمْ
Dia (Feminin Tunggal) Belajar	دَرَسَتْ	هِيَ
Mereka (Feminin Ganda) berdua belajar	دَرَسَتَا	هُمَا
Mereka (Feminin Jamak) belajar	دَرَسْنَ	هُنَّ
Kamu (Maskulin Tunggal) Belajar	دَرَسْتَ	اَنْتَ
Kalian (Maskulin Ganda) berdua belajar	دَرَسْتُمَا	اَنْتُمَا
Kalian (Maskulin Jamak) belajar	دَرَسْتُمْ	أَنْتُمْ
Kamu (Feminin Tunggal) Belajar	دَرَسْتِ	أَنْتِ
Kalian (Feminin Ganda) berdua belajar	دَرَسْتُمَا	أَنْتُمَا
Kalian (Feminin Jamak) belajar	دَرَسْتُنَّ	أَنْتُنَّ
Aku Belajar	دَرَسْتُ	أَنَا
Kami / Kita Belajar	دَرَسْنَا	نَحْنُ

untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa lihat dan pelajari di video yang saya sematkan berikut ini!

Demikianlah pembelajaran bahasa Arab tentang Fi'il Madi (Kata Kerja Lampau). Terima kasih sudah berkunjung. semoga bermanfaat!

0 Comments

BAHASA ARAB

Belajar Bahasa Arab Tentang Pembagian Kata

By Arif Ahmad Fauzi - Maret 15, 2023

1 Comments

BAHASA ARAB

TERJEMAHAN KITAB KHULASHOH NURUL YAQIN JUZ 1

By Arif Ahmad Fauzi - November 20, 2019

RINGKASAN PERJALANAN HIDUP RASULULLAH ﷺ

JILID 1

MASA PERTAMA

KEHIDUPAN RASULULLAH ﷺ

(1). NABI KITA MUHAMMAD ﷺ

- Beliau adalah utusan Allah kepada seluruh manusia, penutup para Nabi dan imam bagi para Rasul.

- Beliau membawa agam islam, agama yang diterima allah sampai hari kiamat

- Beliau adalah keturunan bangsa Quraisy, suatu kaum yang termulia di Mekkah.

- Nasab Nabi Muhammad ﷺ bersambung dengan Nabi Ismail bin Ibrahim alaihimas salam.

RINGKASAN

Nabi kita Muhammad ﷺ adalah utusan Allah kepada seluruh manusia, beliau membawa agama islam dan beliau berasal dari bangsa Arab suku Quraisy dan keturunan Bani Adnan.

(2). NASAB BELIAU DAN WAFATNYA AYAH BELIAU ﷺ

- Ayah beliau adalah Abdulah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin abdi Manaaf bin Qushay bin Kilaab.

- Ibunda beliau ﷺ adalah Aminah binti Wahab bin Abdi Manaaf bin Zuhrah bin Kilaab.

- Nasab Ibu dan Ayah beliau bertemu di datuk yang kelima yaituy Kilaab.

- Ayah Nabi ﷺ meninggal dunia ketika nabi masih dalam kandungan. Umur ayah beliau 18 tahun dan dimakamkan di Madinah, tidak meninggalkan harta sedikitpun untuk Nabi Muhammad ﷺ.

RINGKASAN

Ayah Beliau adalah Abdullah bin Abdul Muthallib, ibu Beliau Aminah binti Wahab. Nasab keduanya bertemu di datuk yang kelima. Ayah beliau meninggal ketika beliau masih dalam kandungan.

(3). KELAHIRAN DAN PENYUSUSAN NABI ﷺ

- Nabi dilahirkan di Mekah pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah. Dianamakan tahun Gajah dikarenakan Raja Habasayah mengirimkan tentara ke Mekah dalam tahun kelahiran beliau untuk menghancurkan Ka’bah. Dan pada saat itu banyak sekali gajah. Lalu Allah membinasakan mereka (para tantara gajah) sebagai penghormatan kepada kelahiran beliau ﷺ

- Beliau disusui oleh Tsuwaibah Al Islamiyah setelah disusui oleh Ibunda Beliau

- Tsuwaibah adalah pelayan paman Nabi ﷺ yaitu Abu Lahab, kemudian beliau disusui oleh Halimah As-Sa’diyah sampai usia 4 tahun.

RINGKASAN

Nabi dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah dan disusui oleh Tsuwaibah Al Islamiyah kemudian oleh Halimah As-Sa’diyah.

(4). WAFATNYA IBUNDA NABI ﷺ DAN YANG MENGASUH BELIAU.

- Ibunda Nabi ﷺ wafat ketika Nabi berusia 4 tahun setelah kembali dari mekah.

- Ibunda Nabi pergi ke Madinah untuk ziarah kubur ke makam suaminya. Bersama ibu beliau ikut pula kakeknya beliau Abdul Muthallib (dalam riwayat lain Ummu Aiman lah yang ikut bersma ibunda beliau, dan dialah yang membawa Nabi kembali ke Mekah).

- Ibunda Nabi ﷺ dikebumikan di Abwaa’ (sebuah desa antara Mekah dan Madinah)

- Kemudian Nabi ﷺ diasuh oleh Ummu Aiman, seorang pelayan ayah beliau.

RINGKASAN

Ibunda Nabi ﷺ wafat ketika beliau berusia 4 tahun. Ia dikebumikan di Abwaa’ kemudian Nabi ﷺ diasuh oleh Ummu Aiman pelayan ayah beliau.

(5) PENDIDIKAN NABI ﷺ DAN WAFATNYA KAKEK BELIAU.

- Yang menagsuh dan mendidik Nabi ﷺ setelah Ibundanya wafat adalah kakeknya Beliau yaitu Abdul Muthallib. Beliau sangat cinta kepada Nabi melebihi cintanya kepada anak-anaknya sendiri.

- Ketika usia nabi 8 tahun kakek beliau wafat. Ia mengasuh nabi selama dua tahun.

- Setelah kakek beliau ﷺ, beliau diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib. (Abu Thalib awalnya miskin, lalu Allah muliakan dia menjadi banyak rezeki setelah mengasuh Nabi Muhammad ﷺ.

Kehidupan Nabi ﷺ pada saat diasuh oleh pamnnya bisa dibilang berkecukupan, dimudahkan oleh Allah segala sesuatunya.

RINGKASAN

Abdul Muthallib mengasuh Nabi Muhammad ﷺ setelah ibundanya wafat dan Abdul Muthalib wafat ketika Nabi berusia 8 tahun kemduain paman beliau (Abu Thalib ) yang mengasuhnya sepeninggal kakeknya.

(6). NABI MENGGEMBALA KAMBING DAN PERJALANAN PERTAMANYA KE SYAM

- Ketika masa kecilnya, Nabi Muhammad ﷺ sering kali menggembalakan kambing milik orang-orang Mekah dengan diberi upah. Dengan upah tersebut beliau membeli makanan dan lainnya.

- Ketika umur beliau 9 tahun (ada yang mengatakan 13 tahun), Nabi bertolak ke Syam bersama pamannya (Abu Thalib) dengan membawa dagangan.

- Ketika sampai di suatu tempat yang bernama Bushra, seorang pendeta yang bernama Buhaira melihat beliau ﷺ, lalu ia mengabarkan kepada pamannya bahwa Muhammad akan menjadi Nabi yang terkahir. Pendeta itu memnita kepada pamnnya untuk membawa pulang Nabi Muhammad ﷺ karena ditakutkan banyak musuh-musuh memata-matai beliau.

- Pendeta itu memaparkan tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad ﷺ dari ciri-ciri yang ada di kitab Injil.

RINGKASAN

Ketika kecil, Nabi menggembalakan kambing orang-orang mekah. Beliau berlayar ke Syam bersama pamannya pada usia 9 atau 13 tahun untuk berdagang. Beliau dilihat oleh seorang pendeta yang bernama Buhaira yang mengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad ﷺ.

(7). PERJALAN NABI MUHAMMAD ﷺ YANG KE-2 MENUJU SYAM.

- Ketika berusia 25 tahun, Nabi Muhammad ﷺ kembali berlayar ke Syam dengan membawa dagangan milik Khadijah.

- Khadijah adalah seorang pererempuan yang mulia, kaya raya dan dia menggaji beberapa orang laki-laki untuk manjalankan dagangannya.

- Khadijah memilih Nabi ﷺ untuk pekerjaan itu dikarenakan dia pernah mendengar tentang kejujuran beliau dan akhlak beliau yang sangat mulia.

- Pelayan Khadijah yang bernama Maisaroh ikut bersama nabi untuk berjualan disana dan ketika pulang mereka mebawa keuntungan yang berlimpah. (ada riwayat yang mengatakan bahwa pendeta Nasthura melihat Nabi ﷺ dalam perjalanan ini, sehingga dia tahu beliaulah Nabi yang dinanti-nantikan.

RINGKASAN
Nabi pergi ke Syam kedua kalinya ketika berumur 25 tahun dengan membawa dagangan Bunda Khadijah, Bunda Khadijah adala perempuan yagn mempunyai kekayaan dan kemuliaan ahlak, ikut bersama Beliau ﷺ pelayan yang bernama Maisarah.

(8) PERKAWINAN NABI ﷺ DENGAN BUNDA KHADIJAH

- Setelah dua bulan sepulang nabi ﷺ dari perjalanan dagangnya tadi, kemudian Beliau menikah dengan Khadijah {Khadijahlah yang melamar Beliau ﷺ}

- Ketika itu umur Bunda Khadijah 40 tahun sedangkan umur Nabi ﷺ 25 tahun.

- Sebelum menikah dengan Nabi ﷺ Bunda Khadijah menikah dengan Abi Halah, suaminya meninggal dan meninggalkan seorang anak laki-laki bernama Halah

- Ia menjadi istri Rasulullah selama 25 tahun dan tidak pernah Nabi menikah sebelum Bunda Khadijah wafat.

RINGKASAN
Setelah kembali selama dua bulan dari dagang, Nabi ﷺ menikah dengan Bunda Khadijah yang berumur 40 tahun, setelah sebelumnya pernah menikah dengan Abi Halah,Bunda Khadijah tinggal bersama Nabi ﷺ dalam pernikahannya selama 25 tahun.

(9) Keputusan Nabi ﷺ diantara Kaum Quraish tentang Peletakan Hajar Aswad

- Waktu Nabi ﷺ berumur 35 tahun, kaum Quraisyi meruntuhkan Ka’bah dan memperbaharuinya

- Nabi ﷺ turut serta dalam pembangunan tersebut, Nabi ﷺ sendiri ikut mengangkat batu-batu bersama pemuka Quraisyi termasuk juga pamannya yang bernama Abbas.

- Kaum Quraisyi berselisih faham tentang siapa yang meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Kemudian mereka sepakat bahwa yang paling berhak ialah yang pertama masuk Masjidil Haram

- Maka Rasulallah ﷺ yang pertama kali masuk Masjidil Haram, maka kaum Quraisyi bergembira dan berkata: ‛Kami ridho kepada orang yang terpercaya ini‛ – Maka Nabi ﷺ meletakkan batu itu di suatu kain selendang dan meminta dari tiap-tiap ketua kaum Quraisyi untuk masing-masing memegang ujung selendang itu. Kemudian Beliau ﷺ meminta untuk mengangkat batu tadi. Ketika mereka sampai pada batu yang dimaksud, Beliau ﷺ mengambil batu itu dengan tangan Beliau ﷺ sendiri dan meletakkan di tempatnya dengan tangan Beliau ﷺ sendiri. Dengan demikian hilanglah perselisihan pada masalah ini, meraka kaum Quraisyi mengagumi kecerdasan fikiran Beliau ﷺ.

RINGKASAN

Ketika Nabi ﷺ berumur 35 tahun kaum Quraisyi memperbaharui Ka’bah dan mereka menjadikan Nabi ﷺ sebagai Hakim untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya, lalu Nabi ﷺ melakukan hal tersebut dengan bijaksana sehingga tidak terjadi perselisihan diantara suku atau kabilah-kabilah.

(10) PERJALANAN HIDUP BELIAU ﷺ

- Nabi ﷺ sangat populer di kaumnya dengan sifat-sifat terpuji seperti: benar, jujur, amanat, sabar, malu, rendah hati, sehingga mereka memberi Beliau ﷺ gelar AL-AMIN‛ atau orang yang dapat dipercaya

- Kaum dan keluarga Nabi ﷺ sangat mencintai dan menghormati Beliau ﷺ

- Sesungguhnya Allah telah memelihara / menjaga Nabi ﷺ dari perbuatan jahiliyah semenjak dari masa kecilnya, Beliau ﷺ tidak sekalipun meminum arak dan tidak sekalipun sujud untuk menyembah berhala

- Sebelum menjadi Nabi, Allah telah memuliakan Beliau ﷺ dengan beberapa mikjizat yang menunjukkan kebesaran Allah. Dan diantaranya adalah selalu menyertai Beliau awan ketika perjalanan Beliau ﷺ yang kedua ke negeri Syam.

Ringkasan

Dalam masa hidup Beliau ﷺ terkenal dengan ahlak yang mulia. Kaum Beliau ﷺ sangat mencintai dan menghormati Nabi ﷺ, dan Allah menjaga Beliau ﷺ dari perbuatan kaum jahiliyah.

(11) KEHIDUPAN NABI ﷺ SEBELUM MENJADI RASUL

- Ketika hamapir sampai pada umur 40 tahun, Nabi ﷺ sangat menyukai menyepi dari pergaulan umum dengan manusia dengan beribadah.

- Nabi ﷺ memilih beribadah di Gua Hira’ yaitu sebuah gunung di jalanan Makkah

- Nabi ﷺ membawa bekal ke gua tersebut, apabila bekalnya habis maka Beliau ﷺ kembali ke istri Beliau Siti Khadijah untuk mengambil bekal tadi.

- Nabi ﷺ menjalankan ibadah di gua tersebut dengan ibadah agama kakek beliau, Nabi Ibrahim as, dari sepuluh hari sampai sebulan lamanya

RINGKASAN
Ketika hampir umur Beliau ﷺ 40 tahun mulailah Nabi ﷺ menyukai mengasingkan diri. Dengan melakukan ibadah di Gua Hira’ menurut tuntunan agama Nabi Ibrahim.

KESIMPULAN MASA PERTAMA (UNTUK DIPELAJARI)

Nabi kita Muhammad ﷺ bin Abdillah dan Aminah al-Qurasyiah adalah penutup para nabi dan utusan Allah bagi semua manusia, agar mereka menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan apapun.
Nabi ﷺ dilahirkan di Makkah pada hari senin 12 Rabiul Awwal, ayah Beliau ﷺ wafat sebelum beliau dilahirkan ayahnya dikubur di Madinah. Lalu ibunya mengasuh Beliau ﷺ, sesudah ibunya Beliau ﷺ disusui oleh Tsuwaibah al-Aslamiyah kemudian oleh Halimah as-Sa’diyah
Pada umur 6 tahun meninggallah ibu Beliau ﷺ di Abwaa’ lalu Beliau ﷺ diasuh oleh Ummu Aiman dan ditanggung kakeknya. Pada umur 8 tahun meninggallah kakeknya lalu beliau diasuh oleh pamnnya Abu Thalib
Ketika berumur 9 tahun berjalanlah Nabi ﷺ bersama pamannya, Abu Thalib ke Syam dan seorang pendeta bernama Bushiraa melihat tanda-tanda kenabian Beliau ﷺ Pada umur 25 tahun Rasulullah ﷺ berdagang membawa dagangan Siti Khadijah dan setelah kembali selama dua bulan berdagang Beliau ﷺ menikah dengan Siti Khadijah yang kala itu berumur 40 tahun. Ketika Beliau ﷺ berumur 35 tahun, Beliau ﷺ bersatu dengan kaum Quraisyi untuk memperbaharui Ka’bah. Dan Beliau ﷺ memberikan solusi peletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Beliau terkenal di kaumnya dengan sisfat-sifat mulia dan terpuji, mereka sangat
mencintai Beliau ﷺ sehingga mereka member gelar Al-Amin.
Sesungguhnya Allah menjaga Beliau ﷺ dari amalan orang jahilayah, beliau suka menyendiri untuk beribadah ketika umurnya hampir 40 tahun untuk menjalankan ibadah di gua Hira’ menurut ajaran agama Nabi Ibrahim.

MASA YANG KEDUA DARI KEHIDUPAN RASULULLAH ﷺ

(12) PERMULAAN TURUNNYA WAHYU

- Ketika Beliau ﷺ berumur 40 tahun, diutuslah Beliau ﷺ oleh Allah sebagai penyampai kabar gembira, pemberi peringatan penyeru kebenaran perintah Allah yang terang benderang menerangi setiap qalbu manusia

- Wahyu itu dimulai dengan mimpi yang benar dan nyata, tidak seorangpun yang Nabi impikan dalam tidurnya melaikan benar dalam kondisi terjaga – Kemudian turunlah ar-Ruhul Amin / Jibril kepada Nabi ﷺ ketika Beliau ﷺ sedang beribadah di Gua Hira

- Jibril mengajarkan Nabi ﷺ bagaimana seharusnya Beliau ﷺ memimpin manusia ke jalan yang lurus dengan agama yang benar.

Ringkasan

- Allah utus Rasulullah ﷺ kepada manusia ketika berumur 40 tahun wahyunya dimulai dengan mimpi yang baik.

(13) KEADAAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM

- Orang Arab sebelum kedatangan Islam mereka menyekutukan Allah dengan menyembah berhala dan menganggap patung- patung itu suci.

- Kebiasaan mereka adalah membunuh anak laki-laki mereka karena takut miskin dan kelaparan

- Mereka mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka karena takut malu dan celaan.

- Mereka suka berselisih, bertengkar disebabkan masalah yang sepele dimana segolangan mereka memerangi golongan lain dengan mudahnya.

RINGKASAN
Sebelum diturunkannya Nabi ﷺ bangsa Arab selalu bertengkar golongan tertentu memerangi golongan yang lain, umumnya mereka adalah orang yang musyrik dan mereka membunuh anak laki-laki dan anak perempuan mereka

(14) Ajakan Secara Sembunyi-sembunyi

- Ketika turun ayat al-Quran, nabi ﷺ memulai mengajak manusia secara sembunyi- sembunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang berselimut, Bangunlah lalu serukan tuhanmu, hendaklah agungkan namaNya, pakaianmu hendaklah engkau bersihkan, kotoran hendaklah engkau tinggalkan, jangan
engkau tunjukkan kebaikanmu supaya engakau mendapat menerima banyak, dan kepada Tuhanmulah hendaknya engkau selalu bersabar.

- Beliau ﷺ mengajak keluarga rumah, tetangga dan sahabat-sahabat yang Beliau ﷺ percayai dan mereka juga percaya kepada kebenaran Beliau ﷺ

- Nabi ﷺ mengajak mereka menyebah hanya kepada Allah, saling mengasihi sesame manusia, bersatu dan meninggalkan perpecahan

- Nabi ﷺ mulai mengajak secara sembunyi-sembunyi karena khawatir ancaman fisik yang timbul kerena suatu perkara yang belum pernah mereka katahui dan belum pernah mereka dengar sama sekali.

RINGKASAN

Nabi ﷺ mulai mengajak secara sembunyi-sembunyi terlebih dahulu dengan mengajak kerabat Beliau ﷺ tentang Tauhid, persatuan dan berkasih sayang tehadap manusia yang
lemah.

(15) ORANG YANG PERTAMA BERIMAN

- Perempuan yang pertama beriman adalah Siti Khadijah ia benar-benar percaya terhadap kebenaran Nabi ﷺ, ketika nampak kepadanya tanda-tanda kanabian Beliau ﷺ
sewaktu perjalanan Nabi ﷺ bersama pelayannya Maisaroh

- Laki-laki yang pertama kali beriman adalah Abu Bakar As-Shidiq RA

Sebelum Beliau manjadi Nabi, Abu Bakar ra adalah sahabat dekat beliau ﷺ dan tidak pernah sekalipun didapatinya Rasulullah ﷺ berdusta Yang kedua adalah Zaid bin Haritsah RA, ia adalah seorang budak Nabi ﷺ lalu Beliau
ﷺ memerdekakannya.

– Anak-anak yang pertama beriman adalah Ali bin Abi Thalib RA, misan Rasulullah ﷺ

- Abu Bakar mengajak orang-orang yang ia cintai dan mereka cinta kepadanya. Banyak sekali yang mengikuti ajakan beliau, diantaranya Ustman bin Affan. (khalifah ketiga dari Khulafaur Rasyidin) dan kemudian Zubair bin Awwam.

Note:

(1) Beliau seorang yang taat dan dermawan oleh karena hal itu oleh nabi ﷺ diangkat menjadi penasehat nabi ﷺ, dalam berbagai urusan Nabi ﷺ musyawarahkan dengannya.

(2) Ketika pamannya yang bernama Hakam mengetahui ia masuk Islam, ia mengikat tangan Ustman ra kebelakang dan berkata; ‚apakah engkau hendak tinggalkan agama nenek moyangmu dan mengikuti agama baru?! Aku bersumpah tidak akan melepaskanmu sebelum kau tinggalkan agama barumu itu ‛ dan Ustman ra berkata: ‚Demi Allah, aku tidak akan melepaskan Islam dan aku tidak akan terpisah dari nya‛. Diceritakan bahwa pamannya melepaskan Ustman ra dalam keadaan terikat supaya Ustman ra kembali kepada sesembahan berhala, akan tetapi Allah tegakkan pendirian Beliau RA.

RINGKASAN

Orang yang pertama-tama beriman adalah Siti Khadijah, Abu Bakar as-Shidiq, Ali bin Abi Thalib, kemudian Abu Bakar mengajak sahabatnya seperti Utsman bin Affan dan Zubair bin Awwam kemudian mereka beriman kepada kenabian Beliau ﷺ

(16) AJAKAN SECARA TERANG-TERANGAN

- Ajakan secara terang-terangan berlangsung selam 3 tahun, dan pada masa itu banyak pembesar dan bangﷺan yang masuk Islam

- Sesudah itu Nabi ﷺ diperintahkan untuk mengajak manusia dengan terang-terangan dengan turunya Firman Allah: “Maka katakanlah secara terang-terangan apa yang engkau perintahkan, dan berpalinglah dari orang orang musyrik”.

- Kemudian Nabi ﷺ naik bukit Shafaa dan menyerukan kepada kaumnya ketika mereka berkumpul, Nabi ﷺ bertanya kepada mereka: ‚apakah engkau membenarkan aku tanntang apa yang aku kabarkan kepadamu?‛ Mereka menjawab: ‚Ya, tidak pernah kami dapati engkau berdusta, dari kecil sampai sekarang‛. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Lepaskanlah dirimu dari siksa api neraka, sesungguhnya akau pembawa peringatan yang pedih kepadamu”.

- Paman Nabi ﷺ Abu Lahab berkata: “celakalah engkau, hai Muhammad!!! Apakah hanya karena ini engkau kupulkan kami?‛ Lalu turunlah ayat dalam surat Al-Lahab yang artinya ‚Celakalah diri Abu Lahab, dan sesungguhnyaia telah merugi ….‛

RINGKASAN
Sesudah selama 3 tahun Nabi ﷺ mengajak dengan sembunyi-sembunyi Beliau ﷺ kemudian diperintahkan untuk terang-terangan. Lalu Nabi ﷺ kumpulkan kaumnya yang mengabari mereka tantang azab akhirat.

(17) NABI ﷺ KUMPULKAN KELUARGANYA

- Ketika turun firman Allah ‚Dan peringatilah keluargamu yang hampir dekat‛, kemudian Nabi ﷺ mengumpulkan keluarga dan kerabat Beliau ﷺ

- Nabi sampaikan kepada mereka wahyu Allah dan Beliau ﷺ mengabarkan mereka tantang azab hari yang besar yaitu ‚dimana hari tidak berguna lagi baginya harta dan anak-anak mereka‛– Maka banyak diantara mereka yang menyepelehkan ucapan Nabi ﷺ, dan memusuhi Beliau ﷺ dengan sangat.

– Paman Beliau ﷺ, Abu Lahab menjawab dengan ucapan yang buruk dan memerintahkan mereka supaya menangkap Rasulullah ﷺ, tetapi Abu Thalib berkata kepadanya: ‚Demi Allah !! sesungguhnya kami akan menjaga ia selama kita ada di sini‛

Note: Nabi ﷺ berkata kepada mereka: “sesungguhnya pemeliharaan itu tidak patut mendustai ahlinya‛. Demi Allah! jika aku berdusta kepada semua manusia, tidaklah aku berdusta kepadamu, jika aku suka menipu kalian semua, tidaklah aku menipu kalian. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah khusus untukmu dan kepada masusia pada umumnya. Demi Allah sesungguhnya kalian semua akan mati sebagaimana kamu tidur dan kamu akan dibangkitkan sebagaimana kamu terjaga, dan sesungguhnya kamu akan di hisab menurut apa yang kalian kerjakan, dibalas kebaikan dengan kebaikan, kejahatan dengan kejahatan. Dan sesungguhnya balasan itu adalah Surga selama -lamanya atau neraka selama -lamanya”.

RINGKASAN

Ketika turun ayat ‚wa andzir ‘asyiiratakal akrobiin‛ Beliau ﷺ kumpulkan kerabat dan keluarganya untuk menyampaikan wahyu dari Allah, dan dijawab ajakan tadi dengan jawaban yang buruk oleh Abu Lahab.

(18) MARAHNYA KAUM QURAISYI KEPADA NABI ﷺ

- Kecintaan kaum Quraisyi kepada Nabi ﷺ berubah menjadi kebencian, kedekatan manjadi sangat jauh, kebenaran Nabi ﷺ menjadi dusta dan semua yang dilakukan Nabi ﷺ menjadi bahan ejekan

- Hal itu terjadi semenjak Nabi ﷺ mengajak mereka menyembah Allah , mencela dan menyesatkan para penyembah berhala

- Mereka datang ke paman Nabi ﷺ dan meminta padanya untuk melarang Nabi ﷺmelakukan hal itu

- Paman Nabi ﷺ menjawab permintaan mereka dengan baik, sedangkan Rasulullah ﷺ tetap menyiarkan dan meninggikan kalimat kebenaran.

Note:

Tidaklah Nabi ﷺ menyesatkan dan menggambarkan mereka sabagai kaum yang tak terpimpin melaikan karena mereka bertaqlid yang salah, sebagaimana firman Allah: ‚artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: ‚ikutilah apa yang Allah turunkan‛ mereka menjawab ‚tidak, kami akan mengikuti apa yang kami dapati dari leluhur kami. (Apakah
mereka akan mengikuti) walaupun yang leluhur mereka kerjakan tidak menggunkan akal dan tidak terpimpin‛‛

(19) KEDATANGAN KAUM QURAISYI YANG KEDUA KEPADA ABU THALIB

- Ketika kaum Quraisyi melihat Nabi ﷺ tetap menyerukan ajakan berislam, dan melihat pembelaan dari paman Beliau ﷺ, pergilah mereka kedua kalinya kepada paman Beliau ﷺ

– Mereka berkata pada paman Nabi ﷺ: ‚kami tidak tahan pada cacian yang ditunjukkan ke luluhur kami, membodohkan dan mecela tuhan-tuhan kami, hendaklah engakau larang keponakanmu atau engkau izinkan kami mencegah dia‛

– Rasulullah ﷺ dipanggil oleh paman Beliau ﷺ dan meminta supaya Nabi ﷺ berhenti dari mengajak hal itu, karena gangguan Quraisyi atas Beliau ﷺ, tetapi Rasulullah ﷺ tetap enggan.

- Nabi ﷺ berkata : “Demi Allah sedikitpun aku tidak akan mininggalkan urusan ini, sehingga Allah memenangkan hal ini atau aku binasa karenanya‛

- Pamannya berkata: ‚Pergilah dan katakana yang engkau suka, demi Allah aku tidak akan menyerahkan engakau selamanya‛

Note:
“Demi Allah hai pamanku! Kalau mereka taruh matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku dengan syarat supaya aku meninggalakan urusan ini, aku tak akan hiraukan itu sehingga Allah menangkan aku atau binasa karenanya”.

RINGKASAN
Kaum Quraisyi pergi kepada paman Nabi ﷺ yang kedua kalinya meminta agar Nabi berhenti memaki berhala-berhala mereka, tetapi mereka tidak kuasa mencegah Nabi
ﷺ disisi lain Nabi ﷺ tetap menyiarkan hal itu.

(20) KEDATANGAN KAUM QURAISYI YANG KETIGA KEPADA Abu THALIB

- Ketika kaum Quraisyi tidak melihat Abu Thalib dan pergilah mereka kepada ‘Umarah bi Al-Walid.

- Mereka berkata kepadanya: “Ambilah anak muda ini sebagai anakmu, dan serahkan kepada kami keponakanmu untuk kami bunuh”

- Paman Nabi ﷺ berkata: “Alangkah buruknya permintaanmu! Patutkah kamu memberikan anakmu untuk aku mendidik dia dan memberikan anak ku untuk kalian bunuh?”

- Lalu mereka kembali dengan tangan hampa, sedangkan Rasulullah ﷺ tetap menyiarkan Islam dengan pembelaan pamannya.

RINGKASAN

Kaum Quraisyi pergi ke tiga kalinya ke paman Nabi ﷺ, meminta supaya ia menyerahkan Nabi ﷺ tetapi paman Nabi mengolok mereka serta tidak berkenan
mengabulkan permintaanya.

(21) Gangguan Kaum Quraisyi kepada Rasulullah ﷺ

- Mulailah kaum Quraisyi mengganggu Nabi ﷺ dan mengejeknya, terutama ketika Nabi sholat, setelah mereka mendapati pembelaan dari paman Beliau ﷺ

- Rasulullah ﷺ menghadapi mereka dengan tenang, sabar dan lemah lembut, dan memaafkan mereka.

– Orang yang paling aktif mengganggu Nabi ﷺ ialah Abu Jahal Abu Lahab, ‘Uqbah bin Mu’aith dan Walid bin Mughiroh.

– Sesungguhnya Allah Ta’ala telah membalas pengejek tersebut diantara mereka ada yang terbunuh dan binasa karena penyakit.

Note:

1. Sebagian dari gangguan mereka, ketika Rasulullah ﷺ sholat, mereka melarang Beliau ﷺ, sehingga Nabi menggertak mereka dan mereka balas dengan berkata: “Apakah engkau menggertak aku, padahal aku orang kaya?” Lalu turunlah ayat surat al-alaq: “Janganlah begitu! Jika ia tidak berhenti niscaya Kami akan tarik jambulnya, jambul yang dusta dan durhaka. Maka biarkanlah ia panggil kaumnya, nanti Kami akan panggil balatentara Kami. Ingatlah ! jangan engakau turut dia, hendaklah engkau tunduk dan menyembah Allah”

2. Ia pernah meletakkan kotoran di pintu rumah Rasulullah ﷺ, pernah lagi ketika Nabi ﷺ sedang sholat lalu dia mencekik Nabi ﷺ dengan keras. Dan datanglah Abu Bakar melepaskan sambil berkata: “apakah engkau akan membunuh orang yang mengatakan Tuhanku
adalah allah, sedangkan ia datang kepadamu membawa keterangan dari Tuhanmu?”

3. Dialah yang Allah firmankan dalam Al-Quran dalam surat al-Mudastsir 11 “Tinggalkanlah Aku dan orang-orang yang Aku jadikan sendirian, dan aku jadikan baginya harta yang melimpah dan anak-anak yang terpandang”.

4. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al -hijr 95
“Sesungguhnya Kami pelihara engkau dari pengejekan-pengejekan itu”.

RINGKASAN

Kaum Quraisyi melai menyakiti Nabi ﷺ tetapi Nabi ﷺ menghadapinya dengan tenang dan sabar, musuh-musuh Beliau ﷺ adalah Abu Jahal, Abu Lahab, dan Uqbah bin Abi Mu’aith

(22) Gangguan Kaum Quraisyi kepada Sahabat Rasulullah ﷺ

- Ketika kaum Quraisyi melihat Nabi ﷺ sangat dihormati, berhentilah mereka mengganggu Nabi ﷺ

- Berpindahlah mereka mengganggu sahabat Nabi ﷺ yang lebih lemah dan tanpa pembela

- Maka tiap kabilah mengganggu para sahabat Nabi ﷺ yang masuk Islam dengan memukul, memenjarakan, memboikot makanan dan minuman, sehingga diantara mereka merasakan siksaan yang pendih sampai untuk duduk pun tidak sanggup

- Sebagian yang mereka siksa adalah Bilal bin Rabah,
Ammar bin Yasir, saudara, bapak dan ibunya, dan Khabbab bin Arat.

Note:

Tuannya Bilal yang bernama Umaiyah mengikat leher dengan tali dan di serahkan ke anak -anak untuk diganggu, Bilal ra berkata: ‚Allah yang satu, Allah yang satu‛. Umaiyah membawa batu kecil yang sangat panas, yang ketika diletakkan daging padanya niscaya akan matang, kemudian
ia menyuruh membawa batu besar dan diletakkan di atas dada Bilal ra, lalu berkata padanya: ‚engkau tetap begini sampai kau mati atau engkau ingkari Muhammad‛, namun Beliau ra tetap pada pendiriannya sampai datang Abu Bakar ra membelinya dan memerdekakannya.

Mereka menyiksa Amar bin Yasir, sedangkan ayah dan ibunya tetap disiksa sampai wafat.

Tuan perempuannya datang pada Khabbab bin Arat dengan membawa besi panas, lalu diletakkan di belakang dadanya agar ia mengingkari Nabi ﷺ, tidaklah bergeming sedikitpun karena kuatnya iman Beliau.

RINGKASAN

Ketika dukungan pada nabi ﷺ kuat, kaum Quraisyi mulai mengganggu para sahabat terutama orang yang lemah tanpa pembela seperti Bilal ra, dan Ammar bin Yasir.

(23) Tuntutan Kaum Quraisyi Kepada Nabi ﷺ

- Ketika kaum Quraisyi mendapati yang mereka lakukan tanpa hasil, bahkan menambah keimanan mereka pergilah mereka ke Rasulullah ﷺ

- Mereka meminta Nabi menyembah berhala mereka dan mereka mau menyembah Allah dan semenjak itu Allah turunkan surat al-Kafirun

– Ketika mereka putus asa, maka mereka meminta Nabi ﷺ menghaspus sebagian ayat al-Quran yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, tentang cercaan berhala dan
persembahan mereka agar diganti, maka turulah ayat al-Quran surat Yunus 15 ‚Katakanlah: “Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut
kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.‛

Note:
Sebelum mereka pergi ke Nabi ﷺ, mereka utus Uqbah bin Walid kepada Beliau ﷺ. Ia pergi ke Rasulullah ﷺ dan berkata: ‚hai anak saudaraku! Sesungguhnya engkau dari golongan kita, sebagaiman yang engkau ketahui dari keturunan orang baik, tetapi engaku membawa perkara
yang besar pada kaum mu; engkau pecah belah persatuan mereka; engakau bodohkan pendapat mereka; engkau cela agama dan tuhan-tuhan mereka; engkau kafirkan leluhur mereka yang sudah mati; dengarkanlah omonganku: ‚jika engkau mau harta kami akan berikan sehingga
engakau menjadi kaya raya, jika mau kemuliaan maka kami jadikan engkau ketua kami, kalau yang engkau bawa ini dari jin dan engkau tak kuasa padanya maka kami bawakan thabib yang bisa mengobatimu‛. Maka setelah ia selesai bicara, nabi bacakan ayat pertama surat Fusilat, lalu
Uqbah diam dan menyuruh untuk Nabi ﷺ berhenti membacakannya. Ketika kembali, ia nasehati supaya kaumnya membiarkan Nabi ﷺ tetapi kaumny tidak mau‛.

RINGKASAN
Ketika mereka putus asa dari mengganggu Nabi ﷺ, mereka meminta Nabi ﷺ menyembah berhala dan mereka menyembah Allah atau mereka meminta mengubah
sebagian isi al-Quran yang ada makian terhadap berhala mereka.

(24) HIJRAH KE HABSYAH YANG PERTAMA

– Ketika Nabi ﷺ melihat berbagai macam siksaan tehadap para sahabat, Nabi ﷺ perintahkan mereka untuk hijrah ke Habasyah.

– Berhijrahlah sekitar 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan diantara mereka adalah: Ustman bin Affan dan istrinya Ruqaiyah binti Rasulullah ﷺ

– Mereka kembali setelah tiga bulan karena penderitaan pengasingan dan sedikitnya jumlah mereka

– Yaitu pada tahun ke-5 Hijriah atau yang dikenal Hijrah yang pertama dalam Islam.

RINGKASAN

Ketika penyiksaan kaum Muslimin bertambah, Nabi memerintahkan mereka berhijrah ke Habasyah dengan 10 laki-laki dan 5 orang perempuan dan mereka kembali setelah 3 bulan.

(25) HAMZAH DAN UMAR MASUK ISLAM

– Dalam tahun kelima masuk Islam dua orang pemuka Quraisyi yang sangat disegani keluhuran dan kekuatan fisik mereka yaitu Hamzah (1) paman Nabi ﷺ dan Umar bin Khatab (2)

- Umar bin Khatab ra sebelum Islam duluny paling gencar memusuhi Islam dan paling gencarnya mencegah orang masuk Islam, lalu Allah muliakan Islam dengan masuknya Beliau.

- Jumlah yang msuk Islam pada saat itu adalah 40 orang Laki-laki dan 11 perempuan.

Note:

(1) Sebab Islamnya Hamzah: ketika seseorang melaporkan penganiayaan Abu Jahal terhadap Nabi ﷺ, lalu ia pergi kepada Abu Jahal marah seraya berkata: “Bagaimana engkau berani memaki Muhammad sedangkan aku mengikuti agamanya?” Kemudian ia masuk Islam, ia adalah sebaik baiknya orang berislam, sehingga mendapat gelar ‚Asadullah (Singa Allah)‛.

(2) Tidak seorangpun yang menyangka Umar bin Khattab masuk Islam, tak berapa lama sebelum Islamnya, nabi berdoa ‚Wahai Tuhanku muliakanlah Islam dengan (tenaga) Umar‛, maka doa itu terkabulkan.

RINGKASAN

Pada tahun kelima dari kenabian Beliau ﷺ Allah menguatkan Islam dengan tenaga Umar bin Khatab dan Hamzah bin Abdul Muthalib paman Beliau ﷺ.

(26) PENGEPUNGAN NABI DAN KELUARGANYA

- Ketika orang Quraisyi melihat Islam tersiar diantara kabilah-kabilah , mereka bersepakat untuk membunuh Nabi ﷺ

- Mereka kepung Beliau ﷺ dan orang rumahnya di Syi’ib (di Makkah) mereka menahan makanan untuk Nabi ﷺ dan keluarganya dan mereka sepakat untuk tidak menerima permintaan damai dari pihak Nabi sedikitpun, kecuali kalau mereka menyerahkan Nabi ﷺ untuk dibunuh

- Apa mereka telah setujui mereka tulis dalam lembaran yang digantung di Ka’bah

- Kejadian demikian ini terjadi pada tahun ke tujuh kanabian Beliau ﷺ

Ringkasan

Ketika tersiar Islam, kaum Quraisyi mengepung Nabi ﷺ, keluarga dan para sahabat di Syi’ib Makkah, mereka memboikot makanan selama 3 tahun dan sepakat untuk membunuh Beliau ﷺ

(27) HIJRAH KE HABASYAH YANG KEDUA KALINYA

– Setelah Nabi ﷺ dan kaum beliau masuk Syi’ib, maka Nabi perintahkan semua orang Islam untuk hijrah ke Habasyah – Berhijrahlah sekitar 73 laki-laki dan 11 perempuan, diantara mereka ada ja’far bin Abi Thalib

– Orang –orang Islam Yaman menyusul mereka, diantara mereka adalah Abu Musa alAsh’ari dan anak-anak pamannya
– Hijrah ini terjadi dalam tahun ke tujuh dari kenabian Rasulullah ﷺ

RINGKASAN

Setelah Nabi ﷺ masuk ke Syi’ib pada tahun ke tujuh Beliau ﷺ perintahkan orang-orang Islam untuk berhijrah untuk ke dua kalinya ke Habasyah dengan membawa sekitar 73 laki – laki dan 11 perempuan kemudian mereka disusul oleh orang Islam dari Yaman

(28) RAJA HABSYAH MASUK ISLAM

Ketika kaum Quraisyi mengetahui kaum Musliman hijrah ke Habasyah mereka mengutus dua orang laki-laki
(1)
dengan membawa banyak hadiah agar Raja Habasyah
megembalikan orang Islam yang hijrah tadi
– Raja Najasyi tidak mau menyerahkan mereka, setelah Ja’far bin Abi Thalib tetang kebenaran agama Islam dengan membacakan permulaan surat Maryam

– Kedua orang suruhan tadi tidak berhasil membawa mereka pulang, kemudian pada waktu itu (tahun ke tujuh kenabian) Najasyi, para pendeta, dan pemimpin-peminpin masuk Islam
– Kemudian Raja Najasyi tadi meninggal dunia dan di sholatkan oleh Rasulullah ﷺ, ketika itu Malaikat Jibril memberitahu Nabi ﷺ tentang kematian raja Najasyi tadi ini
merupakan awal mulanya sholat ghaib dalam Islam

Note:
(1) Mereka adalah Amr bin Ash dan Ammarah bin Walid mereka berkata pada Raja Najasyi: ‚Wahai Raja, beberapa anak-anak bodoh dari golonganku telah masuk ke negeri ini, mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka, mereka adakan agama baru yang kami dan engkau tidak mengetahuinya. Kami diutus kepadamu, bersama mereka itu ada orang -orang yang mulia dari kaum mereka, diantara bapak dan paman mereka dan keluarga mereka supaya engkau kembalikan orang yang berhijrah ini kepada mereka‛. Raja Najasyi berkata: ‚ Aku tidak akan menyerahkan mereka sebelum ku panggil dan ku tanya mereka‛. Ketika ia panggil dan menanyai mereka berkatalah Ja’far bin Abi Thalib kepadanya: ‚Wahai Raja, kami ini orang-orang jahiliyah, penyembah berhala, pemakan bangkai, suka mengerjakan kejahatan, pemutus silatarahim, tidak
berbuat baik dengan tetangga, yang kuat menyakiti yang lemah, sehingga Allah mengutus Rasul yang kami mengetahui nasabnya, kebenarannya, amanahnya, penjagaan dirinya, lalu ia mengajak kami untuk mengesakan Allah, meninggalkan penyembahan berhala, menghubungkan tali silaturrahim, menjauhi yang haram, dan pembunuhan, ia melarang kami berbuat keji, berdusta dan memakan harta anak yatim, memerintahkan kami sholat, puasa, zakat dan haji lalu kemi
beriman kepadanya dan kami benarkan dia‛

Ringkasan
Kaum Quraisy mengirim dua orang ke Raja Najasyi supaya Raja mengusir kaum muslimin dari negaranya tapi beliau tidak menghendaki demikian, malah ia dan pengikutnya masuk Islam, dan disaat itulah Rasulullah ﷺ menyolatkan beliau secara ghaib (Sholat Ghaib).

(29) Nabi Keluar dari Kepungan

– Di tahun kesepuluh kenabian Beliau ﷺ,bersepakatlah lima orang pemimpin kaum Quraisyi dengan membuat surat perjanjian (1)

– Lalu Nabi ﷺ dan para sahabat keluar dari kepungan itu, sesudah mereka tinggal di Syi’ib selama 3 tahun

– Tidak sedikitpun makanan yang sampai pada mereka kecuali dengan jalan sembunyisembunyi sehingga mereka terpaksa mekanan dedaunan dari pohon

– Nabi ﷺ yang mengabarkan bahwa surat perjanjian itu telah dimakan anai-anai, ketika kaum Quraisy menurunkannya untuk disobek, mereka mendapati apa yang dikabarkan Nabi ﷺ

Note:

(1) Orang pertama yang bicara diantara mereka adalah Zuhair dengan berkata: ‚hai ahli Makkah, apakah kita patut makan dan berpakaian sedangkan bani Hasyim dan bani Muthalib binasa? ‛ mereka tidak bisa berjual beli, demi Allah aku tidak akan diam sebelum surat perjanjian yang
melampaui batas itu dikoyak. Lalu ucapan mereka dikuatkan oleh 4 orang lainnya, lalu Abu Jahal berkata: ‚ini suatu urusan yang perlu dibicarakan di waktu malam ‛, mereka lalu berembuk tentang hal itu di waktu dan tempat yang lain

Ringkasan
Di tahun kesepuluh kenabian dikoyaklah surat perjanjian itu dan keluarnlah Nabi dari pemboikotan itu yang sudah berlangsung selama 3 tahun. (30) Utusan Najran (1)

– Pada tahun ke 10 kenabian Beliau ﷺ datanglah utusan kaum Nasrani dari Najran (1)

– Mereka mendengar kabar tentang Nabi ﷺ dari orang-orang yang berhijrah ke Habasyah, mereka dating sejumlah 20 orang laki-laki

– Rasulullah ﷺ membacakan al-Quran kepada mereka lalu mereka semua beriman

– Abu Jahal mengancam (2) mereka yang masuk Islam namun mereka berkata padanya: ‚bagi kamu apa yang kamu pilih dan bagi kami apa yang kami pilih‛

– Note:
(1) Suatu negeri diantara Makkah dan Yaman
(2) Ia berkata kepada mereka: ‚Kami tidak pernah melihat penunggang kuda bodoh dari kalian,
kaum mu mengutus kalian, kalian mengetahui cerita tentang orang terdahulu lalu kalian murtad dari agama kalian‛. Maka kaum Najran berkata: ‚semoga engkau mendapat keselamatan, kami tidak menganggapmu bodoh, bagimu lah apa yang kamu pilih dan abagiku lah apa yang aku pilih‛. Kemudian Allah menurunkan Ayat sehubungan dengan hal ini. ‚Lakum diinikum waliyadiin‛

– Ringkasan
Pada tahun ke 10 kenabian Beliau ﷺ datanglah sebagian dari kaum Nasrani Najran kepada Nabi ﷺ sebagai utusan. Lalu Nabi ﷺ membacakan al-Quran dan mereka
masuk Islam

– (31) Wafat Siti Khadijah – Pernikahan dengan Saudah dan ‘Aisyah ra

– Pada tahun ke 10 kenabian Beliau ﷺ Siti Khadijah meninggal dunia, Rasulullah ﷺ begitu berduka atas wafatnya istri Beliau ﷺ, karena Siti Khadijah sangat mencintai Beliau ﷺ dan yang paling membela Nabi ﷺ dari gangguan orang-orang jahiliah

– Sesudah wafatnya Siti Khadijah ra, Beliau ﷺ menikah dengan Saudah yang ditinggal wafat oleh suaminya. Ia adalah perempuan yang sudah masuk Islam terdahulu dan
menyalahi kaum kerabatnya yang memusuhi Islam.

– Sesudah satu bulan kemudian Nabi ﷺ akad dengan Siti Aisyah anak dari Abu Bakar As-Shidiq ketika beliau berusia 7 tahun – Tidak pernah Nabi ﷺ menikah dengan yag masih perawan kecuali dengan Siti Aisyah,
dan Beliau ﷺ bercampur dengannya ketika di Madinah

– Ringkasan
Pada tahun kesepuluh meninggallah Siti Khadijah ra, lalu menikahlah Nabi ﷺ dengan Saudah, lalu menikah dengan Siti Aisyah ketika berumur 7 tahun dan Beliau ﷺ
bercampur dengannya ketika berada di Madinah (ketika sudah baligh)

(32) Paman Nabi ﷺ Wafat

– Sesudah Siti Khadijah wafat, sebulan kemudian paman Beliau ﷺ Abu Thalib wafat, Rasulullah ﷺ sangat beduka akan hal ini

– Tahun itu dinakan ‚Tahun DUKA CITA‛ karena di tahun yang bersamaan meninggal istri dan paman Beliau ﷺ
– Paman Beliau ﷺ percaya pada kebenaran yang dibawa Rasulullah ﷺ, hanya beliau tidak pernah mengakuinya secara lisan sampai akhir hayat beliau, karena takut celaan kaum Quraysi

– Sehubungan dengan hal ini turunlah ayat dalam surah al-Qoshos 56: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orangorang yang mau menerima petunjuk.

– Maka dengan hal ini mari mendoakan agar Allah meringankan siksaannya.

Ringaksan :

Dalam tahun itu wafatlah paman Beliau Abu Thalib yang merupakan pembela Nabi ﷺ yang paling kokoh dalam membela, tetapi ia tidak mengikrarkan Islam karena takut celaan kaumnya.

(33) Gangguan Kaum Quraisyi kepada Nabi ﷺ
– Sesudah Istri dan paman Beliau ﷺ wafat, mulailah mereka mengganggu Nabi ﷺ

– Mereka menaburkan pasir pada Beliau ﷺ, menaruh kotoran binatang ketika Beliau sholat.

– Sesekali mereka mengikat dan menghujat Beliau ﷺ sambil berkata: ‚Engkaulah yang akan menjadikan tuhan-tuhan kami menjadi tuhan yagn satu..??‛
– Lalu majulah Abu Bakar ra dan melapaskan Beliau ﷺ dari gangguan mereka, dan berkata pada mereka: ‚Apakah kamu hendak membunuh seseorang karena ia berkata Tuhanku ialah Allah..??‛

Ringkasan :

Mengenai gangguan kaum Quraisyi semakin menjadi ketika Istri dan Paman Beliau ﷺ wafat, mereka bahkan bermaksud membunuh Beliau ﷺ

(34) Hijrah ke Thaif

– Ketikan Rasulullah ﷺ melihat penistaan yang dilancarkan kaum Quraisyi kepada Beliau ﷺ, berhijrah Beliau ﷺ ke Thaif di tahun ke 10 bersama Zaid bin Haritsah
– Nabi ﷺ menuju ke kaum Tsaqief dan meminta pertolongan dari mereka untuk melawan kaum Beliau ﷺ yang sudah sangat keterlaluan

– Permintaan Beliau ﷺ ini ditolak mentah-mentah bahkan kasar oleh mereka, malah mereka menyuruh orang-orang durjana dari kaumnya untuk memaki Nabi ﷺ, mereka
lempari Nabi ﷺ dengan batu, sehingga mengalirlah darah Beliau ﷺ dari urat kakinya.

– Zaid bin Haritsah ra yang menghalangi dan melindungi Beliau ﷺ dari lemparan batubatu tersebut sehingga ada beberapa batu yang mengenainya(1)

– Ketika tidak menemui hasil yang diingikan maka Nabi ﷺ kembali ke Makkah (2) ,setelah kurang lebih sebulan tinggal di Thaif.

Note:

(1) Datanglah Jibril kepada Nabi ﷺ dan berkata: ‚Sesungguhnya Allah memerintahkanku, dan aku
taat kepada apa yang kamu perintahkan untuk kaummu yang mereka perbuat ini. Lalu Nabi bersabda: ‘Wahai Tuhanku, pimpinlah kaumku kerena sesungguhnya mereka tidak mengatahui’ Lalu Jibril berkata: ‘Benarlah mereka menamakanmu pengasih dan penyayang’…‛

(2) Ketika Nabi ﷺ sampai di Nkhlah (sebuah tempat dekat Thaif) datanglah sekelompok Jin mendengarkan Al-Quran, mereka diantaranya dari golongan kaum Nabi Musa as, ketika mereka mendengarkan, mereka diam. Kemudian mereka menyampaikan kabar gembira dan ancaman seperti yang mereka dengan dari Rasulullah ﷺ, berkaitan dengan ini Allah catatkan kisahnya
dalam Surat Jin.

(35) Isra’ dan Mi’raj Nabi ﷺ

– Pada tahun ke 11 Allah muliakan Beliau ﷺ dengan Isra’ dan Mi’raj

– Isra’ adalah perjalanan Nabi ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

– Mi’raj (1) adalah Naik nya Nabi ﷺ ke Sidrotul Muntaha dan diwajibkan padanya Sholat lima waktu

– Di waktu pagi dari malam Isra’ itu Jibril mengajarkan kepada Nabi ﷺ tentang tatacara sholat dan waktu-waktu sholat.

Note:

(1) Diperselisihkan apakah Rasulullah ﷺ dalam perjalanannya termasuk dengan roh dan jasadnya atau tidak, Mayoritas ulama ahlussunah waljamaah berpendapat dengan roh dan jasad Nabi ﷺ, sedangkan ‘Aisyah, Muawiyah dan Al-Hasan mengatakan hanya roh nya saja

(2) Ringkasan Dalam tahun ke 11 Allah swt memuliakan Nabi ﷺ dengan Isra’ dan Mi’raj dan
didalamnya diwajibkan sholat lima waktu

(36) Ajakan Berislam ke Keluarga Nabi ﷺ

– Rasulullah ﷺ mengajak kaum Quraisyi menuju Islam selama 10 tahun dengan halus dan penuh kelembutan; ketika Nabi ﷺ melihat kekerasan perlawanan dari mereka, bencinya mereka kepada Beliau ﷺ, dan rintangan mereka kepada penyiaran Islam

– Nabi ﷺ pada tahun yang sama menyiarkan islam ke kabilah-kabilah dan ke pasarpasar mereka

– Nabi ﷺ mengajak mereka ke agama yang diridhoi Allah swt, ada diantara mereka yang menolak dengan kasar ada juga yang menolak dengan halus.

– Diantara mereka yang menolak secara kasar adalah dari kaum Bani Hanifah golongan Musailamah Al-Kadzab

Ringkasan
Di tahun ini Nabi ﷺ memberanikan diri berdakwah ke pembesar kaumnya dan di pasar-pasar. Sebagian dari mereka menolak dengan baik ada juga yang menolak secara kasar.

(37) Permulaan Islam Kaum Anshor

– Di tahun ke 11 datanglah 6 orang dari Yatsrib
(1) (dari kabilah Khajraz) ke Makkah untuk berhaji

– Nabi ﷺ mengajak mereka ke agama Islam, dan mengajak mereka untuk membantu dakwah Beliau ﷺ

– Mereka pun beriman kepada apa yang dikatakan Nabi ﷺ, bahkan mereka berikrar diantara mereka: ‚Demi Allah, sesungguhnya dialah Nabi orang-orang Yahudi yang dijanjikan kepada kita. Sudah sepantasnya kita beriman padanya akan hal ini‛

– Ketika meraka tiba di tempat mereka, dipaparkanlah apa yang mereka dengan dari Rasulullah dan mereka mengajak mereka untuk memeluk Islam, terkenal lah Nabi ﷺ di sana dan demikian lah awal permulaannya orang Yatsrib masuk Islam.

Ringkasan :

Di tahun ini 6 orang dari Yatsrib masuk ke Makkah untuk berhaji, lalu mereka masuk Islam, dan mereka menyairkan Islam di kaumnya, terdengarlah nama Nabi di Madinah.

(38) Bai’at Aqobah yang Pertama

– Di tahun ke 12 datanglah 12 orang ke Madinah (1)

– Mereka berkumpul dengan Rasulullah ﷺ dekat ‘Aqobah pertama dan bermubaya’ah (sumpah setia/baiat)

(2) untuk penyiaran Islam dengan beberapa syarat
– Yaitu: tidak boleh menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak mereka, tidak berdusta, tidak durhaka sombong; maka barang siapa yang melakukannya surga adalah balasan baginya, jika tidak semua urusan dikembalikan kepada Allah swt, siapa yang Allah ampuni, siapa yang Allah siksa

– Ketika mereka kembali ke negeri mereka, Nabi utus bersama mereka

(3) untuk mengajarkan Islam pada mereka. Tersiarlah dengan ini Islam sebab mereka itu, dari rumah ke rumah mereka tersiarlah Islam.

Note:

(1) 10 orang dari Aus 2 orang dari Khazraj

(2) Dalam tarikh Bai’ah ini dinamakan: Baitun-Nisaa’

(3) Beliau adalah Mush‘ib bin Umair atau disebut juga Al-Muqrie

Ringkasan :

Di tahun ke 12 datanglah 12 orang laki-laki dari Madinah, mereka bermubaya’ah kepada Rasulullah ﷺ di ‘Aqobah lalu mereka pulang dengan menyiarkan Islam pada kaumnya.

(39) Bai’at Aqobah Kedua

– Pada tahun ke 13 dari kenabian datanglah kepada Rasulullah ﷺ 73 laki-laki dan dan 2 perempuan dari Madinah

– Mereka bermubaya’ah (sumpah setia/baiat) dengan Rasulullah ﷺ dekat ‘Aqobah yang kedua, bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak menyekutuka-Nya dengan apapun, tidak menghalangi Rasul ﷺ jika Beliau ﷺ berhijrah ke tempat mereka.

– Lalu mereka membagi dari yagn hadir menjadi 12 kelompok yang diketuai seseorang di masing-masing kelompoknya, Nabi ﷺ bekata: ‚kamu menjadi wakil terhdap kaummu dengan yang ada pada mereka, kamu penjamin seperti Hawariyyin kepada Nabi Isa’ as
bin Maryam, sedangkan aku menjadi penjamin kaumku‛
– Mereka kemudian kembali ke Madinah dengan menyiarkan Islam dengan lebih semangat, Islam pun tersiar dengan pesat di sana.

Ringkasan :

Di tahun ke 13 datanglah 73 laki-laki dan 2 orang perempuan kepada Nabi ﷺ untuk bersumpah setia di Aqobah yang kedua kalinya, lalu mereka kembali ke Madinah dan menyiarkan Islam dengan lebih pesat

(40) Hijrahnya Kaum Muslimin ke Madinah

– Ketika kaum Muslimin mengetahui perihal tersiarnya Islam di Madinah, kaum jahiliyah Makkah semakin keras menyiksa Rasulullah ﷺ dan para sahabat ra,

– Kemudian Rasulullah ﷺ memerintahkan mereka agar berhijrah ke Madinah bertemu dengan saudara mereka kaum Anshor

– Mereka mininggalkan Makkah dengan sembunyi-sembunyi takut diketahui kaum Quraisyi yang bisa menghalangi maksud mereka (1)

– Abu Bakar ra ingin ikut berhijrah ke Madinah tetapi Rasulullah ﷺ mencegahnya agar menemani Rasulullah ﷺ di Makkah Note:

(1) Mereka keluar satu persatu dengan sembunyi-sembunyi agar ibadah mereka kepada Allah semakin kuat kecintaan kepada Nya melebihi dari apapun bercampur dalam darah dan daging mereka. Mereka tidak memperdulikan berpisah dengan tempat asal mereka jauh dari keluarga dan saudara mereka, selama dalam jalan mencari ridho Allah dan Rasul-Nya.

Ringkasan :

Ketika penduduk Madinah memeluk Islam, penduduk Makkah kian gencar menyiksa Rasulullah ﷺ dan para sahabat, karenanya Rasulullah ﷺ memerintahkan mereka untuk berhijrah ke Madinah dengan bertahap secara rahasia.

(41) Persekongkolan Kaum Quraisyi untuk Membunuh Nabi ﷺ

– Ketika mereka mendapati banyak dukungan dari para sahabat dan kaum Muslimin di Madinah dalam syiar agama Islam maka kaum Quraisyi sepakat untuk membunuh Nabi ﷺ (1)

– Mereka bersepakat untuk mengirim seorang pemuda dari tiap-tiap kabilah agar mereka berkumpul ke rumah Rasul ﷺ dan memukuli Rasul ﷺ satu persatu dengan maksud menistakan perlawanan kabilah Nabi ﷺ ketika mereka menuntut, karena hal tersebut dilakukan oleh semua kabilah.

– Allah swt memberitahukan hal tersebut dan memerintahkan Rasulullah ﷺ untuk berhijrah ke Madinah

Note:

Setelah mereka berunding mengenai hal busuk tersebut, Abu Jahal berkata kepada mereka: ‚Aku punya satu
ide yang kalian tak pernah fikirkan, kita bunuh saja dia (sampai habis ucapnnya)‛. Mereka setuju dengan usulan itu, dan sepakat mengenai penyebaran Islam hanya boleh terjadi di luar Makkah. Ada hikmah yang lain yang terkandung tersebarnya Islam di Madinah, bukan di Makkah. Yaitu musuh -musuh Islam tak mungkin berkata Islam tersebar di Makkah karena kaum Quraysi yang memberi keluasan penyebaran Islam (ada kepentingan kaum tertentu).

(42) Hijrah Rasulullah ﷺ

– Rasulullah ﷺ menemui Abu Bakar ra dan memeberi tahu kabar dari Allah swt yaitu agar beliau untuk menemani Rasul ﷺ, dan Abu Bakar ra menjawab ‚ya‛ – Kemudian keduanya menyiapkan dua kendaraan untuk perjalanan mereka dan mempercayakan kendaraan itu kepada seorang penunjuk jalan

– Dan menyuruh penunjuk jalan tadi untuk membawa Rasul ﷺ dan Abu Bakar ra ke Gua Hiraa’

(1) – Pada malam hari Rasul ﷺ memutuskan untuk keluar dari kediaman Beliau ﷺ, ketika itu Rasul ﷺ melihat banyak sekali para pemuda mengelilingi rumah Beliau ﷺ – Ketika Rasulullah ﷺ hendak keluar disuruhlah anak paman Beliau Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidur Nabi ﷺ, untuk mengelabui musuh

(2) dan Beliau ﷺ juga memerintahkan Ali bin Abi Thalib ra untuk mengembalikan barang-barang titipan yang ada pada Nabi ﷺ

(3) – Kemudian Nabi ﷺ keluar dari kerumunan orang (4), dengan cara Allah menjadikan mereka tertidur, dengan demikian tak seorangpun meliat Nabi ﷺ. Setelah itu Nabi ﷺ menemui Abu Bakar ra kemudian mereka berjalan hingga ke Gua Hiraa’ dan bersembunyi di dalamnya.

Note:
(1) Kemudian Nabi ﷺ berpisah dan bersepakat untuk bertemu kembali di luar kota Makkah

(2) Sesekali mereka para pemuda memantau kondisi kamar Nabi ﷺ untuk memastikan Rasulullah ﷺ ada di dalamnya.

(3) Para penduduk Makkah biasa menitipkan barang ke Nabi ﷺ agar aman, mereka takut kehilangan barang tersebut maka dititipkannya di rumah Nabi ﷺ
(4) Rasulullah ﷺ sambil menbaca ayat surah Yasin:9 ‚Dan kami jadikan dihadapan mereka dan dibelakang mereka sekatan, Lalu kami tutupi mereka sehingga mereka tidak bisa melihat‛.

Ringkasan :

Rasululah ﷺ dan Abu Bakar ramengambil keputusan untuk berhijrah dan keduanya menyiapkan kendaraan, ketika Nabi ﷺ keluar dari rumahnya mereka tidak mengetahui hal tersebut. Sampai dengan Nabi ﷺ dan Abu Bakara ra sampai di Gua Hiraa’ dan bersemunyi di sana.

(43) Kaum Quraisyi Mancari Nabi ﷺ

– Ketika mereka sadar yang didapatinya adalah bukan Rasul ﷺ, mereka sangat marah karena merasa terbodohi
– Mereka memerintahkan setiap pemuda dengan membawa pedang untuk mencari Beliau ﷺ ke segala penjuru kota

– Mereka bersedia member hadiah 100 unta betina bagi yang mendapatkan Nabi ﷺ atau menujukkan kemana Rasul ﷺ berada

– Mereka periksa sampai ke gua dimana Rasul ﷺ bersembunyi, secara logika sangatlah mudah menemukan Rasul ﷺ dan Abu Bakar ra, tapi Allah melindungi mereka
– Abu Bakar ra melihat mereka dan Ia menangis kemudian Rasul ﷺ bersabda: ‚Janganlah engkau bedukacita, sesungguhnya Allah swt bersama kita‛. Allah ﷺ tutup penglihatan mereka sehingga mereka kembali dengan tanpa hasil.

Ringkasan:

Waktu pagi hari kaum Quraisyi mencari keduanya sampai ke gua dimana Nabi ﷺ dan Abu Bakar ra bersembunyi, jarak kaum musyrik dengan Baliau ﷺ sangat dekat tapi Allah swt melindungi mereka sehingga orang musyrik kembali dengan tangan hampa. Saking gencarnya pencarian, mereka menjanjikan hadiah 100 onta bagi yang tahu dimana Rasul ﷺ berada.

(44) Nabi Keluar dari Gua

– Setelah berhenti pencarian terhadap Rasulullah ﷺ, kemudia Rasul ﷺ dan Abu Bakar ra keluar dari gua tersebut setelah bediam selama 3 malam di dalamnya

– Abdullah bin Abu Bakar (1) datang kepada Rasul ﷺ dan Abu Bakar ra di sore hari dan memberi kabar perihal orang Quraisyi.

– Saudaranya Asma’ membawa makanan kepada keduanya secara sembunyi-sembunyi takut akan ancaman kaum Musyrikin

– Ketika itu di pagi hari hari ketiga, penunjuk jalan tersebut membawa keduanya dengan dua kendaraan menuju Madinah

– Di perjalanan Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar ra bertemu Suraqoh

(2) , dia bermaksud membunuh Rasul ﷺ tetapi malahan Suroqoh menjadi ketakutan melihat Nabi ﷺ

Note:
(1) Beliau ra tinggal di Makkah seolah-olah tidur bersama Qurasyi. Ketika iai mendengar kabar dari kaum
Musyrik tentang Nabi ﷺ dan Abu Bakar ra datanglah ia pada malam hari untuk menemui keduanya, ia kabarkan hal itu dan bermalam di tempat keduanya.

(2) Ia penah mendengar tentang hadiah yang diadakan kaum Quraisyi, bertemulah ia dengan Rasul ﷺ (mengancam Beliau ﷺ untuk dibunuh) jaraknya sangat dekat, lalu tergelincirlah kuda dan suroqoh jatuh bersamanya. Lalu ia bangun lagi sampai sangat dekat dengan Nabi ﷺ sampai ia mendengar ucapan Rasulallah ﷺ tapi ia tak menghiraukannya. Jatuh lagi kaki kuda dengan dia ke pasir gurun sulit untuk dikeluarkan, sampai bertaburan debu-debu akibat usaha suroqoh untuk keluar dari jeratan pasir itu. Namun usahanya tadi sia-sia tanpa hasil, mengingat kondisi yang kritis ini suroqoh
memanggil Rasul ﷺ dan Abu Bakar ra untuk meminta jaminan keamanan (ditolong) dari keduanya , suroqoh kembali tanpa hasil dan tidak disakiti sedikitpun.

Ringkasan :

Setelah 3 malam keluarlah Nabi ﷺ dan Abu Bakar ra dari gua, Keluarga Abu Bakar dating kepada keduanya membawa makanan dan kabar berkaitan rencana kaum Musyrikin. Keduanya kemudian pergi dengan seorang penunjuk jalan untuk keluar dari Makkah, dan diikuti oleh Suroqoh bin Malik, akan tetapi usaha suroqoh tak membuahkan hasil.

(45) Singgah di Quba (Permulaan pembangunan Masjid kaum Muslimin)

– Rasulullah ﷺ sampai ke Quba’ pada hari kedua Rabiul Awwal atau 30 September 622 Masehi (1)

– Beliau ﷺ tinggal di Makkah selama 13 tahun dengan segala keterbatasan dan penganiayaan dan tekanan yang sangat dalam menyiarkan agama Islam

– Nabi ﷺ tinggal di Quba’ selama 22 malam bersama dengan para sahabat Muhajirin dan Anshor dengan aman dan tentram

– Di masa itu Beliau ﷺ mendirikan masjid Quba’ yang Allah swt sifatkan dengan masjid ‚yang didirikan untuk berbakti‛

Note:
(1) Inilah dalam permulaan sejarah kelahiran Islam, sesudah Hijriyah. Dengan sejarah ini sempurnalah
bagi Rasulullah ﷺ perjalanan para Nabi sebelumnya. Dikarenakan tak ada seorangpun Nabi yang setiap saat dihina, disakiti, diganggu yang menyebabkan Beliau ﷺ berhijrah dari negri nya sendiri dari Nabi Ibrahim as sampai Nabi Isa as.

Ringkasan :

Pada 2 Rabiul Awwal Nabi ﷺ dan Abu Bakar ra sampai di Quba’ dengan selamat dan tinggal di sana selama 22 hari, dan di waktu itu pula Rasul ﷺ mendirikan Masjid Quba’ ‚Masjid yang didirikan untuk berbakti.

(46) Sampai ke Madinah, Awal Sholat Jumat dan Khutbah Jumat dalam Islam

– Ketika Rasul ﷺ keluar dari Quba’ menuju Madinah Beliau ﷺ dikerumini para sahabat Anshor yang dalam keadaan besuka cita.

– Dalam perjalanan itu tibalah saat nya waktu Jumat kemudian Beliau ﷺ shalat bersama kaum Muslimin. Di sinilah bermula shalat dan khutbah Jumat pertama dalam Islam

– Para warga Madinah berkumpul menemui Beliau ﷺ, mulai dari para perempuan, anak-anak mengucapkan syair: ‛Bulan purnama telah terbit atas kita‛ ‚Dari Kampung Tsaniyatul Wada’ ‛ ‚Kita wajib bersyukur atas hal ini‛ ‚Selamanya kepada Allah orang berdoa‛ ‚Wahai utusan kepada kaum kita‛ ‚Dengan membawa perintah‛ ‚Engkau telah tiba‛.

Ringkasan Keluarlah Rasul ﷺ dari Quba’ menuju Madinah dan Beliau ﷺ dikerumuni oleh kaum Anshor dan Muhajirin. Nabi shalat dan berkhutbah Jumat dalam perjalanannya. Beliau diterima oleh kaum Muhajirn dengan sangat meriah penuh suka cita.

(47) Masuk dan Singgahnya Nabi ﷺ di Madinah, Cintanya kaum Anshor kepada Kaum Muhajiriin / Persaudaran Islam

– Ketika Rasulullah ﷺ mesuk ke Madinah, ketika itu juga Rasul ﷺ melihat rumah kaum Anshor mereka meminta kepada Rasulullah untuk singgah di rumah mereka
(1)
– Nabi ﷺ singgah di rumah sahabat ayyub al Anshori, dirumah yang awal masuk ke Madinah supaya kaum Muslimin mudah untuk berziarah kepada Beliau ﷺ (2)
– Kaum Anshor gembira atas kedatangan kaum Muhajirin bahkan mereka menyambutnya dengan sambutan yang luar biasa sampai-sampai mereka berebut. Dengan hal ini untuk mencegahnya dilakukan pengundian (tak seorangpun kaum Muhajirin tinggal di rumah kaum Anshor melaikan melalui undian)

– Kemudian Rasulullah ﷺ menjadikan mereka bersaudara dalam ikatan persaudaraan Islam yang di ibaratkan sebagai satu kesatuan / benda

Note:
(1) Mereka memegang pengikat onta yang dinaiki Nabi ﷺ, lalu Nabi ﷺ berkata: ‚Beiarkanlah ia, karena ia diperintah‛. Tetapi onta itu terus dan berhenti di rumah Abi Ayyub al Anshori

(2) Awalnya sahabar Ayyub menolaknya karena letak rumahnya rendah dari rumah yang lain dan
memohon dan menyarankan Rasulullah ﷺ untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi

Ringkasan :

Rasulullah ﷺ singgah di rumah Abi Ayyub al Anshori dan mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshor dalam persaudaraan Islam (48) Hijrah Keluarga Nabi ﷺ Asalmula Qunut Nazilah (ada musibah) di Madinah.
– Ketika Rasulullah ﷺ menetap di Madinah, Rasul ﷺ memerintahkan orang untuk mencari keluarga Beliau ﷺ yang masih tertinggal, dan diantara yang mencari adalah
Abdullah bin Abu Bakar ra

– Didapatkan lah fakta dimana kaum Musyrikin di Makkah melancarkan penindasan kepada kaum Muslimin yang hendak pergi keluar Makkah

– Mendengar hal yang demikian Rasulullah ﷺ mendoakan mereka dengan shalat witir dan shalat Subuh (1) setelah atau sebelum ruku dan inilah awal mulanya qunut
– Banyak orang Muhajirin yang terkena demam (2). Lalu Nabi ﷺ mendoakan merekak agar Allah mencabut penyakit itu. Dan Allah swt mengabulkan doa tersebut.
Note:
(1) Inilah ada sedikit perbedaan para imam tentang letak bacaan qunut

(2) Karena iklim di Madinah sangat berbeda dengan lingkungan di Makkah, mereka belu m bisa beradaptasi dengan iklim yang baru.

Ringkasan :

Rasulullah ﷺ mengutus orang untuk mencari keluarganya yang masih tertinggal, kemudian mereka dating dengan Abdullah bin Abu Bakar ra. Ternyata didapatilah orang musyrik Makkah menindas kaum Muslimin yagn masih ada di sana dan yang mau berhijrah. Kemudian mendengar hal tersebut Nabi ﷺ mendoakan mereka dan di sinilah
awal mulanya qunut dalam shalat subuh

RINGKASAN MASA YANG KEDUA (UNTUK DIHAFAL)

Ketika umur Nabi ﷺ 40 tahun, Allah swt mengutus Beliau ﷺ sebagai rahmat untuk seluruh alam. Wahyunya, bermula dari mimpi yang benar. Kemudian Malaikat Jibril turun kepada Beliau ﷺ ketika Nabi ﷺ sedang beribadah di gua Hira’. Ia mengajarkan Nabi ﷺ bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang memimpin manusia ke jalan yang lurus. Nabi memulai dengan ajakan secara sembunyi-sembunyi, orang pertama yang beriman kepada Beliau ﷺ adalah Siti Khadijah, Abu Bakar ra, Ali bin Abi Thalib ra, dan Zaid bin Haritsah ra. Setelah tiga tahun Nabi ﷺ diperintahkan untuk menyampaikan Islam dengan
terang-terangan lalu Beliau ﷺ mengumpulkan kaumnya untuk menyampaikan ancaman azab akhirat yang pedih ketika itulah turun ayat ‚Ancamlah keluargamu yang dekat‛

Nabi ﷺ mengumpulkan kerabat dan keluarganya dan menyampaikan kepada mereka tentang kebenaran Islam, akan tetapi paman Beliau ﷺ, Abu Lahab menolaknya dengan keras. Orang Arab sebelum datangnya risalah yang dibawa Nabi ﷺ mereka menyembah berhala, membunuh anak laki-laki, mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka, mudah membunuh satu sama lain, dan sejenis kejahatan tersebut. Ketika Rasulullah ﷺ mengajak mereka untuk menyembah Allah swt yang maha Tunggal dan mengajak mereka kea rah kebenaran dan meninggalkan kepercayaan mereka, marahlah kaum Musyrikin tersebut dengan sangat. Maka berbaliklah rasa cinta dan hormat kepada Nabi ﷺ menjadi kemarahan dan kebencian yang membara. Ketika Rasulullah ﷺ memaki tuhan-tuhan mereka dan meyesatkan para leluhur mereka, pergilah mereka ke paman Nabi ﷺ untuk mengadukan hal tersebut selama tiga kali, tanpa membuahkan hasil. Sebenarnya setelah sekian lama kaum Quraisyi dating kepada paman Beliau ﷺ, dimintalah beliau ﷺ untuk menhentikan apa yang diucapkannya dulu. Hal tersebut tidak membuat Rasulullah ﷺ kendor menyiarkan Islam, di sisi lain paman Beliau ﷺ tetap melindungi kegiatan Nabi ﷺ. Ketika kaum Quraisyi melihat hal itu, mulailah mereka menyakiti secara fisik Nabi ﷺ, mengejek, menghina, merendahkan, dikatakan gila, namun Beliau ﷺ tetap sabar dan selalu
memaafkan mereka. Lalu gangguan itu ditujukkan kepada para sahabat Nabi ﷺ, tiap kabilah menyiksa siapa saja yang masuk Islam dengan siksaan yang tidak manusiawi. Nabi ﷺ memerintahkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke Habasyah. Berhijrahlah 10 laki-laki dan 5 perempuan, mereka tinggal di sana selama 3 bulan, inilah hijrah pertama dalam Islam. Pada waktu yang sama juga paman Nabi ﷺ Hamzah ra, dan Umar bin Khatab ra, masuk Islam.

Tahun ke tujuh kenabian kaum Quraisyi mengepung Nabi ﷺ dan keluarganya. Mereka bersepakat untuk memutuskan hubungan dagang dengan mereka, sampai keluarga Nabi menyerahkan Nabi ﷺ kepada mereka untuk di bunuh. Untuk menyelesaikan hal itu digantunglah sepucuk surat perjanjian dan digantungka di Ka’bah. Setelah Nabi ﷺ dikepung oleh orang Musyrik Makkah, Beliau ﷺ perintahkan para sahabat untuk hijrah ke Habasyah dengan total 33 laki-laki dan 11 perempuan.
Di tahun kesepuluh kenabian, tergeraklah beberapa orang tangguh Quraisyi untuk mengambil surat perjanjian tadi dan merobeknya. Keluarlah Nabi ﷺ dan para pengikut Beliau dari kepungan itu, setelah mereka tinggal selama 3 tahun di Syi’ib. Tidak bis a Nabi ﷺ dan
pengikut Beliau ﷺ makan kecuali dengan jalan sembunyi-sembunyi.
Di tahun yang sama datanglah para utusan dari Najran kepada Nabi ﷺ untuk masuk Islam. Di tahun inilah wafat Istri tercinta Beliau Siti Khadijah ra, dan paman Beliau Abu Thalib. Kemudian Nabi ﷺ nikah dengan Saudah lalu mengadakan akad dengan siti Aisyah ra dan Beliau ﷺ tidak mencampurinya. Setelah paman Beliau ﷺ wafat penindasan kaum Quraisyi semakin meningkat. Oleh karenanya Rasulullah ﷺ berhijrah ke Thaif menuju ke Bani Tsaqief. Nabi ﷺ tinggal bersama mereka selama sebulan dan mengajak mereka untuk masuk Islam tetapi tidak disambut dengan baik malah Nabi ﷺ dilempari dengan batu. Kemudian Nabi ﷺ kembali ke Madinah.
Di tahun kesebelas, Allah swt memuliakan Beliau ﷺ dengan Isra’ dan Mi’raj yang di dalamnya diwajibkan untuk shalat lima waktu, di tahun yang sama juga nabi ﷺ keluar dari kabilah ke kabilah untuk menyiarkan Islam. Berimanlah diantara mereka 6 orang dari Madinah.
Di tahun keduabelas dari kenabian, datanglah 12 orang laki-laki dari Madinah, mereka beriman dan kemudian kembali lagi ke Madinah dan tersebarlah Islam di sana dengan perantara mereka. Di tahun 13 kenabian, datang kepada Nabi ﷺ 73 laki-laki dan 2 perempuan ari Madinah mereka beriman dan kembali ke Madinah untuk mensyiarkan Islam di sana. Di tahun yang sama Nabi ﷺ memerintahkan para sahabat untuk hijrah ke Madinah. Ketika kaum Quraisyi mendengar hal ini, mereka putuskan untuk membunuh Nabi ﷺ, lalu Allah swt
perintahkan Beliau ﷺ untuk ikut berhijrah. Di rumah Beliau ﷺ kaum Musyrikin sudah melancarkan pengepungan, dan Nabi ﷺ dapat keluar dengan selamat setelah Allah swt jadikan mereka tertidur. Nabi ﷺ dan Abu Bakar ra pergi ke gua Hira’ untuk bersembunyi sementara selama tiga malam. Di hari ketiga paginya mereka berjalan menuju ke Quba’ tepatnya hari
kedua Rabiul Awwal. Nabi ﷺ tinggal di sini selama 22 malam dan diantaranya Nabi ﷺ mendirikan Masjid Quba’.
Kemudian Nabi ﷺ pindah ke Madinah dan dalam perjalanan tersebut bertepatan dengan hari Jumat, shalat lah Beliau ﷺ dengan kaum Muslimin untuk shalat Jumat dan khutbah Jumat untuk pertama kalinya dalam Islam. Ketika hamper sampai di Madinah Beliau
ﷺ disambut dengan penuh suka cita dan perasaan gemira atas kedatangan Beliau ﷺ. Nabi ﷺ singgah di rumah Abi Ayyub al Anshori, setelahnya Nabi ﷺ memerintahkan
orang untuk mencari kerabat dan keluarga Beliau ﷺ yang masih tertinggal, ikut bersama yang mencari adalah Abdullah bin Abu Bakar ra, dan beliau melihat sendiri keadaan kaum Muslim yang tertindas, Nabi ﷺ mendoakan mereka ketika shalat subuh, dan disinilah bermulanya
Qunut dalam shalat subuh.

0 Comments

Belajar Bahasa Arab Tentang Fi'il Madi (Kata Kerja Lampau)

Belajar Bahasa Arab Tentang Pembagian Kata

TERJEMAHAN KITAB KHULASHOH NURUL YAQIN JUZ 1

Get in touch

Follow Me

Labels

recent posts

Website Archive

Press

Follow on instagram